Lagi-lagi karena foto

Beberapa minggu yang lalu, saya mengalami kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan dan semuanya hanya gara-gara foto yang saya upload di situs pertemanan facebook. Tentunya bukan foto biasa yang saya upload sehingga menimbulkan perdebatan. Foto yang saya upload adalah foto Imam Khomeini dan Sayyed Hasan Nasrullah. Ini adalah salah satu cara menunjukkan kekaguman saya terhadap mereka. Dan saya bukanlah satu-satunya orang yang menyimpan foto mereka. Mereka bukan mempermasalahkan fotonya tp mazhab yang dianut oleh tokoh-tokoh yg berada dalam foto tersebut dan kebetulan mazham mereka sama dengan saya. saya berdebat dengan seorang sayyed dari Palembang. Memang sungguh menyedihkan seorang Sayyed tidak mengenal ajaran Ahlul Bayt. Padahal dia merupakan keturunan dari Ahlul Bayt itu sendiri. Diakhir perdebatan ia berkomentar yang saya anggap itu adalah penghinaan. “setau aq cuma habib2 aja ga nonjolin bahwa dia sunni apa syiah kalo sigambar orang ini kan nunjukin bgt bnr ?
kalo masih merasa bener ya udah lanjutin aja ntar kalo mud’ah sama aq aja yah aq terima koq… ” Sudah menjadi rahasia umum orang memojokan bahkan menghina Syi’ah dengan masalah nikah mut’ah.
Kejadian kedua, sedikit lebih ringan karena tidak terjadi perdebatan. Mereka hanya memberikan komentar sekali,dan komentarnya seperti ini “Ajaran aqidah syiah yang sesat dan menyesatkan saat ini paling aktif melancarkan aksinya mempengaruhi kaum muslimin. Berbagai macam kedustaan gencar digulirkan oleh pengikut syiah untuk membelokkan aqidah kaum muslimin.
Sebagai seorang ahlussunnah, kita harus waspada dengan ancaman kesesatan Aqidah syiah. Dalam kajian ini diungkapkan sikap syiah kepada para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, metode syiah mempengaruhi kaum muslimin, Kontroversi ajaran aqidah, Aqidah Taqiyah Syiah, Nikah Mut’ah dan berbagai macam kesesatan syiah lainnya.”
Mengapa mereka harus membenci kami ( Syi’ah ) padahal kami menganggap mereka saudara seiman walaupun berbeda mazhab. Apakah salah kami mencintai Ahlul Bayt Nabi SAW? Apakah salah kami mengikuti ajaran Ahlul Bayt Nabi SAW ? Bukankan Nabi pernah bersabda:
“ Siapa yang mati dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad maka ia mati dalam keadaan syahid.”
Ingatlah! Siapa yang mati dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad maka ia mati dalam keadan diampuni dosanya.”
“ Ingatlah !siapa yang mencintai keluarga Muhammad maka ia mati dalam keadaan bertaubat.”

Al-Imam Asy-Sayufi’I mengatakan dalam bait-bait syairnya dalam rangka mengungkapkan kecintaan beliau kepada mereka ( Ahlul-bayt ) sebagai berikut:
Wahai keluarga rumah rasulallah mencintaimu adalah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah tegaskan dalam Al-Qur’an.
Cukup menjadi keutamaan yang sangat besar bagi kalian bahwa tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca shalawat atas kalian.

Begitu juga seorang penyair yang bernama Farazdaq mengatakan :
Segolongan manusia yang mana mencintai mereka adalah sebuah ajaran agama, membenci mereka adalah kekafiran,dan berpegang teguh dengan mereka adalah keselamatan.
Jika dikumpulkan orang-orang bertaqwa, maka mereka adalah pemimpinnya, atau kalian akan menanaykan siapa sebaik-baik makhluk diatas muka bumi ini, pasti akan dijawab merekalah orangnya.
Semoga tulisan ini tidak menimbulkan masalah seperti foto imam Khomeini yang saya upload. Sudah saatnya kita menghilangkan sifat fanatik buta, karena sifat ini akan menghambat kita untuk mendapatkan ilmu yang seluas-luasnya. Orang yang fanatik buta cenderung merasa dirinya yang paling benar, merasa kelompoknyalah yang paling benar. Dan sudah saatnya kita mengobarkan semangat persatuan seperti yang dilakukan Ayaullah Ali Khomanei. Sedikit mengutip judul blog favorit saya “ Dahulukan Islam diatas Mazhab “

Sumber : Orang-orang yang benar karya DR. Muhammad At-tijani